Thursday, September 22, 2016

Sistem Tata Cahaya
Sistem tata cahaya dalam bangunan hotel merupakan salah satu elemen dasar yang harus disediakan dengan tujuan untuk:
  • Penerangan dalam ruangan,
  • Komponen desain interior dan estetika,
  • Kesehatan dan keselamatan,
  • Penerangan luar ruangan dan navigasi (signage).
Prinsip penataan dan manajemen sistem tata cahaya di bangunan hotel perlu mengedepankan tata cahaya yang menarik namun efektif dan efisien untuk memenuhi ke-empat tujuan tersebut. Dengan penerapan sistem kontrol pencahayaan dan teknologi yang baik, penggunaan energi untuk sistem tata cahaya dapat dihemat hingga 50% dari kondisi umum yang ditemui di mayoritas hotel di Indonesia saat ini.

Kaitan Sistem Tata Cahaya Dengan Pemakaian Energi
Faktor estetika di bangunan hotel cenderung menyebabkan penggunaan lampu-lampu baik untuk penerangan dan desain interior yang berlebihan, dalam arti melebihi standar minimum pencahayaan sebagaimana di atur dalam SNI (03- 6197-2011 tentang Konservasi energi sistem pencahayaan pada bangunan gedung). Perlu diingat, bahwa untuk mendapatkan pencahayaan yang efisien dan sesuai dengan fungsi ruangan tanpa mengurangi tingkat kenyamanan, diperlukan sistem pencahayaan dengan nilai efikasi (Lumens/watt) tinggi. Pemilihan lampu yang hanya berdasarkan pada daya (watt) yang rendah tidak serta merta menjadikan sistem tata cahaya yang efektif dan efisien, jika tanpa mempertimbangkan tingkat pencahayaan yang dihasilkan.

Berikut ini adalah tingkat pencahayaan minimum untuk hotel dan restaurant berdasarkan fungsi-fungsi ruangan:

FUNGSI RUANGAN
TINGKAT PENCAHAYAAN (LUX)
TEMPERATURE WARNA
WARM
<3.300K
WARM WHITE
3.300 – 5.300K
COOL DAYLIGHT
>5.300K
Hotel & Restaurant




Ruang Receptionist & Kasir
300
X
X

Lobby
350
X
X

Ruang Serba guna
200
X
X

Uang rapat
300
X
X

Ruang makan
250
X
X

Kafetaria
200
X
X

Kamar tidur
150
X


Koridor
100
X
X

dapur
300
X
X

Back Office
300


X

Jenis lampu menjadi faktor kedua yang mempengaruhi tingkat pemakaian energi, dengan parameter penting diantaranya tingkat efisiensi, ketahanan/umur lampu, kandungan merkuri, warna lampu, dan lain lain.

Lampu Pijar.
Ini adalah jenis lampu yang sangat umum digunakan, karena harganya yang murah. Efisiensi dari lampu ini sangat rendah dan hampir 85 % daya yang digunakan oleh lampu ini diubah menjadi panas. Selain itu umur dari lampu ini juga rendah berkisar antara 750 - 2000 jam.
lampu pijar


Lampu Compact Fluorescent Lamp (CFL/swabalas)
Lampu ini merupakan lampu yang banyak digunakan untuk menggantikan lampu pijar. Selain cukup efisien (namun masih kalah efisien dibanding lampu LED), lampu ini juga bisa tahan hingga 12,000 jam.
lampu hemat energi CFL
Lampu fluorescent (Lampu TL).
Lampu berbentuk tabung ini memiliki efisiensi tinggi dan ketahanan yang cukup baik, yaitu hampir 20,000 jam. Namun, lampu ini membutuhkan alat balas yang juga memerlukan tambahan daya. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan menggunakan balas elektronik.
lampu TL
Halogen.
Lampu ini serupa dengan lampu pijar, namun dengan umur pakai yang lebih lama, hingga 3,000 jam. Lampu ini menghasilkan warna khusus dan umumnya digunakan di tempat yang membutuhkan pencahayaan yang lebih terang dengan warna khusus.

lampu halogen
High Intensity Discharge (HID).
Tipe lampu ini banyak digunakan untuk diluar ruangan seperti area taman, parkir, gudang, dan lain-lain. Lampu jenis ini memiliki lumen tinggi (Bahkan lebih tinggi dari LED) namun membutuhkan waktu untuk mencapainya dan memiliki umur pakai yang lebih rendah (berkisar antara 10,000 – 25,000 jam).
  
lampu HID
LED.
Ini adalah jenis lampu yang paling efisien yang tersedia di pasaran, dengan umur hingga 50,000 jam. Lampu ini sangat direkomendasikan untuk digunakan di hotel-hotel.
lampu LED
Untuk memilih lampu yang efisien, perlu mempertimbangkan nilai lumen/watt (lpw) yaitu tingkat keterangan cahaya (lumen) dibandingkan dengan daya listrik (watt).

Semakin tinggi nilai lpw, maka semakin efisien lampu tersebut. Sebagai contoh :

Untuk menghasilkan 600 lumen cahaya,
  • lampu pijar membutuhkan daya 60 watt
  • lampu CFL membutuhkan daya hanya 13 watt
  • lampu LED hanya membutuhkan daya 6 watt.

Kinerja Sistem Tata Cahaya di Hotel Anda Sudah Efisien?

Pengukuran dan observasi menjadi cara yang paling ideal untuk menilai tingkat efisiensi sistem tata cahaya di bangunan hotel.
  1. Tingkat cahaya dapat diukur dengan alat Luxmeter, dengan posisi pengukuran pada bidang kerja dengan ketinggian 75 – 90 cm dari atas permukaan tanah, atau diletakan diatas permukaan meja sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. Dalam melakukan pengukuran tingkat cahaya, operator harus menggunakan baju yang berwarna gelap dan tidak bersifat reflektif untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran cahaya.
  2. Observasi terhadap jenis dan jumlah lampu yang ada dapat memberikan gambaran potensi penghematan jika dilakukan penggantian lampu tersebut dengan jenis teknologi terkini yang lebih efisien, misalnya lampu LED untuk saat ini.


Alternatif Penghematan Energi pada Sistem Tata Cahaya
Promosi Penghematan Pemakaian Lampu (misalnya: switch off policy)
Mempromosikan penghematan penggunaan lampu dengan mematikan lampu apabila tidak digunakan adalah usaha penghematan dengan dana yang sangat kecil. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran staf dan tamu hotel dengan pemasangan stiker dan poster di dekat tombol lampu. Lampu pada daerah yang tidak digunakan harus dimatikan, tentunya juga harus mengacu pada standar kesehatan dan keselamatan khususnya pada daerah koridor dan tangga.

Pemeliharaan Sistem Pencahayaan
Sistem pencahayaan sangat penting untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi tamu, maka menjadi sangat penting untuk melakukan pemeliharaan kaca, lubang cahaya dan rumah lampu agar tetap bersih. Tanpa pemeliharaan yang baik, tingkat penerangan lampu bisa turun hingga 30% dalam 2-3 tahun. Staf hotel juga harus melaporkan dan melakukan penggantian apabila ada lampu yang mati dan bermasalah. Ini akan membantu memelihara tingkat cahaya, standar kenyamanan, kesehatan dan keamanan bagi tamu dan staf hotel. Dalam pemeliharaan juga harus dilakukan pengecekan terhadap sensorsensor pada sistem pencahayaan.

Pemasangan Lampu Hemat Energi
Melakukan penggantian lampu pijar standar dengan lampu swabalas (CFL) dapat menghemat pemakaian listrik hingga 60 %, mengurangi panas lampu dan lebih tahan lama 8 – 10 kali. Bahkan penggantian dengan lampu LED dapat menghemat daya listrik hingga 80% dan dapat bertahan hingga 50,000 jam pemakaian. Pemakaian lampu LED juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena lampu LED tidak mengandung zat Merkuri yang berbahaya.Beberapa manfaat penggunaan lampu LED (lampu dengan teknologi paling efisien saat ini):
  1. Umur yang panjang
  2. Kebutuhan daya lebih rendah untuk tingkat pencahayaan yang sama dibandingkan lampu jenis lain (pijar, CFL, dll)
  3. Tanpa mengandung merkuri
  4. Fleksibel desain
  5. Dapat digunakan pada kondisi temperatur ekstrim

Penggantian Balas Konvensional (Magnetic) dengan Balas Electronik
Lampu yang menggunakan balas magnetik menggunakan energi 30% lebih besar dari nilai daya yang tertera pada lampu tersebut akibat rugi-rugi balas (losses). Penggunaan balas elektronik dapat mengurangi penggunaan energi sampai 27% dibandingkan penggunaan balas konvensional. Dengan kemajuan teknologi, balas elektronik dilengkapi dengan control dimming.

Pemasangan sensor pencahayaan
Pemasangan sensor pencahayaan untuk memastikan lampu hanya beroperasi ketika ada seseorang disana dapat melakukan penghematan daya listrik hingga 30 – 50 %. Sensor juga dapat digunakan untuk menurunkan tingkat cahaya di koridor ketika tidak ada tamu. Pengaturan tingkat cahaya minimum tetap harus mengacu pada standar kesehatan dan keamanan.

Pertimbangkan untuk melakukan pemasangan sensor okupansi yang terhubung dengan sistem control yang terintegrasi. Pada beberapa sistem, pengontrolan sistem dapat dilakukan dari front desk yang memungkinkan sistem menyala ketika tamu tiba.
Sistem lain juga dapat diaktifkan pada kunci akses kamar yang aktif pada saat tamu memasuki ruangan kamar.
  
Berikut ini adalah jenis-jenis sensor yang dapat dipasangkan pada sistem pencahayaan:

KARAKTERISTIK
TIMER
PHOTOCELLS
SENSOR GERAKAN
OCCUPANCY SENSOR
VACANCY SENSOR
Mekanisme Nyala
Diatur waktu
Otomatis
Otomatis
Otomatis
Manual
Input
Kisaran waktu
Tingkat Lux
Gerak signifikan
Gerakan detail
Gerakan signifikan/detail
Mekanisme mati
Diatur waktu
Auto
Auto
Auto
Auto
Sesitifitas
Tidak tersedia
Bervariasi
Rendah-Menengah
Tinggi
Bervariasi
harga
Murah
Murah
Murah
Mahal
Bervariasi
aplikasi





Luar ruangan
Y
Y
Y
N
X
Basement
N
N
Y
Y
X
Koridor
N
N
Y
N
X
Kamar tamu
N
Y / N
Y
Y
Y
Restaurant
N
X
Y
Y
Y
Dapur
N
X
Y
Y
Y
Gym
N
X
Y
Y
Y
Toilet
N
X
Y
Y
Y

Pengaturan control pemakaian lampu menggunakan key-tag (kombinasi dengan sistem tata udara)
Saat ini, banyak hotel yang telah menerapkan sistem key-tag untuk kunci kamar sekaligus untuk kontrol pemakaian energi, terkait dengan sistem tata cahaya dan tata udara dalam kamar. Kunci penghematan energi dari sistem kontrol ini adalah pengaturan berapa banyak lampu yang diatur otomatis menyala saat key-tag dipasang, serta berapa lama jeda waktu yang diperlukan untuk semua sistem dalam kamar mati secara otomatis setelah key-tag dicabut. Sesuaikan pengaturan berdasarkan target penghematan yang diharapkan, tanpa mengganggu kenyamanan tamu.

Investasi Program Penghematan Energi Sistem Tata Cahaya


Cara Penghematan Ebnergi
No Cost
Low Cost
Medium to High Cost
1
Mematikan lampu apabila sedang tidak diperlukan dan pada area yang masih terkena cahaya alami.



2
Menjaga kebersihan lampu.



3
Hindari penerangan suatu area secara berlebihan.



4
Pilih lampu dengan umur yang lebih panjang, untuk mengurangi biaya pemeliharaan.



5
Promosi Penghematan Pemakaian Lampu (misalnya: switch off policy)



6
Pemeliharaan Sistem Pencahayaan



7
Pemasangan Lampu Hemat Energi



8
Penggantian Balas Konvensional (Magnetic) dengan Balas Elektronik



9
Pemasangan sensor pencahayaan



10
Pengaturan control pemakaian lampu menggunakan key-tag (kombinasi dengan sistem tata udara)



  
Retrofit Lampu Hemat Energi Mencapai Penghematan Tinggi dengan Skema Investasi Rendah yang Ditawarkan oleh Supplier.

Nusa Dua Beach Hotel, Juli 2014. Program penggantian seluruh lampu pijar di semua area di hotel berbintang 5 di Bali ini mengusung skema Energy Performance Contract dengan supplier lampu hemat energi. Berdasarkan audit yang dilakukan oleh supplier dan tim engineering (Bapak Agung Udayana), kegiatan tersebut berpotensi menurunkan penggunaan energi listrik sebesar 1,877,589 kWh atau berkontribusi terhadap penghematan biaya energi sebesar Rp. 1,999,217,703 per tahun. Beberapa tips dalam pelaksanaan retrofit lampu hemat energi adalah:
  • Pastikan supplier memberikan garansi lampu dalam waktu panjang (minimal 5 tahun)
  • Pastikan bahwa spesifikasi lampu hemat energi yang ditawarkan menyerupai spesifikasi lampu awal (warna, lux, dll), dengan daya yang lebih rendah
  • Pastikan proses penggantian lampu secara bertahap tidak akan mengganggu aktifitas perhotelan.

Hotel Nusa Dua Beach, Bali, merupakan hotel berbintang 5 yang dibangun pada tahun 1983 dengan total luas bangunan yang dikondisikan dengan pendingin udara sebesar 35.887 m2 .
Pada tahun pelaksanaan program, Hotel tersebut memiliki total 353 kamar tamu dengan tingkat okupansi rata-rata sebesar 63%.